Jumat, 21 September 2018

Mengenal Aulia Salsabila

          Aulia Salsabila, teman-teman biasa memanggil salsa atau caca , mungkin kalau sebutan caca kurang cocok dengan nama saya. Nama panggilan caca berawal mula dari tetangga rumah, mungkin karena tidak bisa ngomong sasa jadinya caca. Ada juga temen SMA saya memanggil saya dengan sebutan Aul , menurut saya terserah mereka mau memanggil yang mana. Ayah saya bernama Fatkhuro dan Ibu saya bernama Siti Hapsah. Saya anak ke dua dari dua bersaudara, bisa dibilang saya anak bontot. Saya mempunyai kakak laki-laki bernama Faisal Muhammad. Banyak yang bilang kalau saya dan kakak saya tidak begitu mirip dengan wajah saya. Kadang saat sedang pergi berdua dengan kakak saya , banyak yang mengira kalau saya pergi dengan pacar saya. Padahal sebenarnya yang pergi dengan saya adalah kakak saya. Golongan darah saya dan kakak saya juga sama, saya bergolongan darah AB sama seperti kakak saya juga. Golongan AB itu gabungan dari golongan darah Ayah saya “A” dan Ibu saya bergolongan “B” , maka jadilah “AB” . Lumayan rumit juga sih.

             Saya lahir di kota Tegal tepatnya di rumah sakit kardinah kota tegal pada hari Selasa, tanggal 01 Juli 1997. Saya lahir sesar, sebenarnya saya lahir tanggal 30 Juni , karena belum ada kontraksi pada perut ibu saya. Akhirnya saya lahir tanggal 01 Juli tepatnya saat HUT POLWAN. Saya ada sedikit cerita mengenai nama saya yang bernama Aulia Salsabila. Awal saya lahir, ibu saya memberi nama Aulia Dwi Hapsari, karena Ayah saya tidak menyetujuinya maka nama yang awalnya Aulia Dwi Hapsari diganti dengan nama Aulia Salsabila. Aulia Salsabila ini mempunyai arti “Aulia” yang berarti pemimpin dan “Salsabila” yang berarti nama mata air disurga. Mungkin ayah saya memilih nama tersebut karena ingin saya menjadi seorang pemimpin, misalnya kepala sekolah atau dalam forum dan juga bisa masuk surganya allah .

          Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayah saya bekerja sebagai guru smp dikota Tegal, sedangkan Ibu saya bekerja sebagai guru paud dan mengajar TPQ di lingkungan rumah saya. Walaupun bayaran nya tidak sebanyak pegawai pemda tapi saya sangat bersyukur kepada kedua orang tua saya, karena mereka sudah mempunyai pekerjaan yang halal, dan bisa membiayai sekolah saya serta kakak saya hingga kuliah. Kedua Orang tua saya selalu mendidik kami dengan baik dan penuh kasih sayang, serta selalu mengajarkan berbagai hal positif terutama tentang agama. Ayah saya selalu menasehati supaya saya tidak lupa sholat 5 waktu, mengaji,serta berbagai aktivitas yang berhubungan dengan ajaran islam. Dirumah saya terdapat 5 penghuni rumah, diantaranya saya, kakak saya, Ayah,dan Ibu saya, serta nenek saya. Nenek saya yang sudah berumur 80 tahun, alhamdulillah beliau masih diberi kesehatan. Saya harap nenek saya akan selalu sehat hingga saya sukses, khusus nya kedua orang tua saya.

          Hobi saya adalah memasak, saya sangat senang sekali memasak. Awal mula saya menyukainya, saat saya melihat Ibu saya memasak. Saya sesekali membantu Ibu saya memasak, dan menanyai bumbu apa saja yang akan digunakan. Setelah sudah terbiasa membantu Ibu saya memasak, saya mencoba membuat masakan sendiri. Contoh nya saat itu saya membuat ikan lele mangut, awalnya saya hanya sekedar coba-coba. Setelah sudah matang ternyata rasanya cocok . masakan kedua yang menjadi makanan yang disukai orang rumah adalah sambel terasi buatan saya. Menurut orang rumah sambel buatan saya beda dengan sambel buatan orang lain, maka dari itu orang rumah sangat kangen dengan sambel buatan saya.

             Sekarang saya tinggal di brebes, sebelumnya saya pernah tinggal di tegal hanya dua tahun saja tinggal ditegal, lalu saya pindah kedaerah asal Ibu saya di cirebon jawa barat. Tepatnya di desa blender kecamatan karangsembung. Disanah saya menumpang rumah orangtua Ibu saya, hanya sampai empat tahun saja saya tinggal disanah, lalu ayah saya membeli rumah diperumahan griyatama gandasuli brebes. Kebetulan sekali ayah saya mengajar sekolah menengah pertama di daerah tegal, jadi rumah yang baru ini bisa dekat dengan pekerjaan Ayah saya yang sebagai seorang guru ditegal.
Pengalaman saya saat duduk dibangku sekolah dasar, saya bersekolah di SD N 03 Brebes. Saya sangat ingat sekali saat saya sekolah sd Ibu saya selalu menjemput saya dengan menggunakan sepeda. Saya tidak pernah malu , walaupun teman-teman saya banyak yang dijemput dengan kendaraan yang mewah. Jika Ibu saya tidak menjemput saya maka saya pulang berjalan kaki sampai rumah,walaupun jaraknya lumayan jauh. Setelah sudah kelas 4 sd saya berangkat dengan menggunakan sepeda, karena saya tidak mau merepotkan Ibu saya yang harus rela panas-panasan demi saya. Sampai kelas 6 sd saya selalu berangkat dengan menggunakan sepeda. Tepat saat kelas 6 saat itu saya melaksanakan ujian nasional, walau sempat was-was tapi saya optimis akan lulus. Alhamdulillah saya lulus sd dengan nilai yang memuaskan.

                Akhirnya setelah lulus sekolah dasar pada tahun 2009, saya melanjutkan sekolah yang lebih tinggi pada tahun tersebut. Saya memilih melanjutkan di SMP N 1 BREBES. Pada hari pertama saya masuk, saya sangat canggung dikarenakan jumlah siswa yang lebih dari 600 orang tentunya memiliki karakter dan tingkah laku yang beragam. Kebanyakan teman-teman saya melanjutkan SMP N 2 BREBES. Saat itu saya benar-benar mencari teman baru lagi, lalu pertama saya kenal dengan teman baru saya yang bernama khofidoh dia satu bangku dengan saya. saya sangat akrab sekali dengan nya. Tetapi kelas 8 saya tidak sekelas dengan nya,walaupun tidak sekelas tetapi saya dengan dia masih menjaga komunikasi. Setelah kelas 9 smp adalah penentuan kelulusan, saya benar-benar cemas karena persyaratan kelulusan yang ketat dan mata pelajarannya pun agak banyak dari sd. Maka dari itu sebelum saya masuk dibangku kelas 9 saya sudah mempersiapkan materi yang akan digunakan untuk ujian nasional. Maka tepat hari intinya saya sudah siap untuk mengerjakan ujian nasional. Alhamdulillah saya lulus SMP dengan nilai yang memuaskan.

           Setelah lulus SMP pada tahun 2013, saya melanjutkan sekolah SMA pada tahun tersebut. Saya memilih melanjutkan di SMA N 3 BREBES, sebelumnya saya ingin bersekolah di SMA 4 Tegal tetapi karena terbatasnya kendaraan dan jaraknya lumayan jauh. Akhirnya saya memilih yang dekat saja, yang kedua karena ibu saya menyuruh saya sekolah disitu. Pada angkatan saya, SMA saya sangat maju sekali. Dari kejuaraan perlombaan, mulai dari ekskul pmr, tonsus, pramuka, dll. Saya sangat bangga sekali karena pada angkatan saya sekolah saya lebih bagus. Pada waktu SMA saya mengikuti eksul pmr, dari situ saya belajar banyak. Mulai dari cara-cara menolong orang pingsan, pertolongan pertama (PP), dan masih banyak lagi. Saya mengikuti eksul pmr ini sampai saya kelas tiga SMA. Berkat pengalaman ini saya bisa mengetahui cara-cara menolong orang , jika ada suatu kejadian. Suatu ketika ada perlombaan pmr tingkat kabupaten. Alhamdulillah sma saya mendapatkan juara 2 . Saya merasa bangga karena ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat juga, semoga saja ilmu pmr ini bisa bermanfaat untuk semua nya.

         Pada tahun 2015 bulan April di kelas tiga SMA saya melaksanakan ujian nasional (UN) tepatnya pada tanggal 15 April 2015. Saya ketakutan menghadapi ujian ini, karena ini merupakan ujian yang menentukan masa depan saya. oleh itu saya sangat bersungguh-sungguh saat belajar. Saya kurangi berpergian dengan teman-teman, mengurangi kegiatan yang tidak penting juga. Karena saya tidak ingin mengecewakan kedua orang tua saya yang telah bersusah payah menyekolahkan saya sampai sekarang. Yang selalu menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu saya saya harus memberikan yang terbaik untuk mereka, terutama pada ibu yang telah mengandung saya selama 9 bulan dengan mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan anaknya. Yang telah menyusui dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang. Yang mana sampai saat ini saya tidak akan bisa membalas semua itu. Tapi saya akan lakukan yang terbaik untuk membalas semua jasa yang telah diberikan kepada saya dan saya anggap jasa yang telah diberikan selama ini kepada saya merupakan hutang yang harus saya lunasi kepadanya.

             Setelah ujian nasional selesai diselenggarakan, Pada tanggal 15 mei 2015. Yang mana pada hari  itu kelulusan saya diumumkan lewat sebuah amplop dari sekolah. Sebelum saya menerima amplop tersebut saya berdo’a di dalam hati agar diberi kelulusan dengan nilai yang sesuai kemampuan saya. Saya merasa takut, cemas namun saya penasaran untuk membukanya, jantung saya mulai berdebar kencang. Setelah saya buka amplopnya, alhamdulillah tertulis bahwa saya saya dinyatakan lulus. Saya sangat bersyukur sekali,lalu saya bersujud syukur, dan menangis bahagia. Setelah itu setelah kelulusan, saya sangat ingin sekali kuliah. saya mencoba mendaftar SNMPTN dan SBMPTN, tetapi saya tidak lolos. Setelah itu saya mendapat info dari teman saya, dan mengajak saya untuk mendaftar di Universitas PGRI SEMARANG. Kebetulan Ayah saya menyetujui saya sekolah diluar kota, lalu saya dan teman saya mendaftar melalui online, dan seminggu kemudian saya dan teman saya mengikuti tes tertulis langsung di kampus universitas pgri semarang. Waktu itu saya memilih jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia dan pilihan kedua Bimbingan dan konseling. Alhamdulillah saya diterima di jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia di universitas pgri semarang. Tepat sekali sesuai keinginan ayah saya, karena ayah saya ingin saya menjadi seorang guru terutama guru bahasa indonesia.

          Sekarang saya sudah semester 7 dan satu semester lagi untuk menyelesaikan masa kuliah saya di Universitas PGRI Semarang. Saya tidak menduga bahwa saya sudah berada di akhir masa kuliah saya. Mengingat bahwa tahun 2015 saya baru saja masuk kuliah, dan saya sudah melewati tahap-tahap yang sebelumnya sempat khawatir apakah saya bisa menghadapinya atau sebaliknya. Alhamdulillah saya sudah menghadapi kekhawatiran saya. Ada dua lagi yang harus saya hadapi yaitu KKN dan skripsi. Saya selalu berdoa untuk diberi kemudahan dan kelancaran untuk belajar di UPGRIS. Saya merasa senang karena saat selama kuliah saya mendapat ilmu yang tidak saya jelaskan bahwa saya bersyukur bisa berkuliah di UPGRIS. Mungkin cukup bagi saya untuk mengenal sepintas tentang saya. Jika ingin mengenal lebih, bisa bertanya ke twitter saya @auliasalbila. Terima kasih. Salam :)