Tidak ada yang berubah di cafe itu.
Masih tertata rapih kursi-kursi dan meja yang saling berhadapan.
Akan kah kau datang ke cafe ini untuk menemuiku ?
Sudah hampir 3 jam aku menunggu di tempat ini.
Sampai secangkir espresso yang aku pesan sudah habis aku minum.
Namun ragamu tak kunjung datang .
Apa harus aku tinggalkan saja cafe ini dan pergi begitu saja ? "Tidak."
Aku akan tetap pergi,
Namun tidak pergi begitu saja.
Aku pergi dengan meninggalkan catatan kecil untukmu.
Aku harap kamu akan membacanya.
Saat tidak ada aku di cafe ini.
Mungkin sudah harus aku lupakan dan melepasmu.
Bukan aku tak bisa menunggu untuk menemuimu.
Namun kau saja masih tidak jelas dengan keberadaannya.
Terkadang kau datang menyapa aku.
Lalu lenyap begitu saja tanpa menjawab yang aku ucapkan.
Minggu, 03 September 2017
Selasa, 03 Januari 2017
SEMARAK BULAN BAHASA
Oleh:
Aulia Salsabila/ 3D/ 15410150
Seluruh
Mahasiswa FPBS Universitas PGRI Semarang memperingati Puncak Bulan Bahasa
dengan mengadakan Festival Budaya di Balairung Universitas PGRI Semarang pada
hari Kamis 27 Oktober 2016 dengan memakai pakaian adat daerah. Kehadiran rektor
Universitas PGRI Semarang sekaligus membuka acara Festival Budaya Bulan Bahasa
oleh Dr. H. Muhdi, SH., M.Hum. dan juga kehadiran Dekan Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni. Tak hanya itu acara tersebut mengadakan perlombaan tari kreasi
yang diikuti oleh seluruh mahasiswa FPBS. Semarak kemeriahan yang terlihat dari
acara tersebut membuat mahasiswa dan dosen menjadi bergembira. Peserta tari
kreasi yang diikuti sebanyak 27 peserta dengan membawakan tarian daerah yang
kreatif dan juga pakaian yang unik membuat para juri terkesima.
Dalam
kegiatan tersebut setiap tim menampilkan berbagai tari tradisional mulai dari
Saman, Reog, Gambyong, hingga Topeng Ireng. Dengan 27 peserta mahasiswa yang
mengikuti lomba, terpilihlah 6 peserta yang mendapatkan skor tertinggi
diantaranya mendapatkan juara umum dan juga juara 1, 2, dan 3. Bagi saya semua
penampilan tari kreasi sangat kreatif tak hanya itu ada salah satu peserta yang
membawakan tari reog ponorogo membuat penonton menjadi heboh karena membawakan
ciri khas dari tari reog tersebut, mahasiswa juga mampu membawa barongan yang
beratnya puluhan kilogram.
Pada
keesokan harinya yaitu pada Tanggal 28 Oktober 2016 bertepatan dengan Hari
Sumpah Pemuda. Mahasiswa Universitas PGRI Semarang mengadakan orasi di halaman
Gedung Umum. Mahasiswa yang menyuarakan orasinya tentang perubahan bagi para pemuda dan juga menjadi
para pemuda yang aktif dalam hal positive dan juga pemuda yang kreatif. Tak
hanya itu para mahasiswa bergantian untuk ber orasi menyuarakan orasi yang
positive. Bagi yang tak ber orasi bisa juga mahasiswa menulis catatan pada
kertas berwarna yang sudah disediakan oleh salah satu panitia, isi kertas
tersebut berupa pesan untuk para pemuda generasi penerus bangsa yang kedepannya
bisa menjadi contoh yang baik bagi semuanya.
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam
sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar
ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita
berdirinya negara Indonesia. Yang
dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober
1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita
akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan
"bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi
setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam
segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
Istilah "Sumpah Pemuda"
sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan
setelahnya. Berikut ini adalah bunyi
tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
Isi dari Sumpah Pemuda yang dibacakan pada 28
Oktober 1928:
Pertama : Kami poetra dan poetri Indonesia,
mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sedikit cerita, bahwa rumusan Kongres Sumpah Pemuda ini ditulis oleh Muhammad
Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr.
Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada
Soegondo: Ik heb een eleganter
formulering voor de resolutie (Saya
mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang
kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian
diteruskan kepada yang lain untuk paraf
setuju juga. Sumpah tersebut
awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Pada malam
harinya mengadakan event parade dan penampilan teater gema yang ikut
memperingati hari Sumpah Pemuda tersebut. Penampilan parade yang meriah dan
juga penampilan teater gema yang memukau, membuat penonton yang melihat menjadi
terkesima. Bisa dilihat dari nilai nilai yang disampaikan oleh para pemain yang
menampilkan aksi pada malam itu.
Bagi saya
sumpah pemuda itu merupakan sebuah janji atau ikrar khusnya bagi para pemuda.
Supaya pemuda Indonesia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi pemimpin bagi
setiap yang ia geluti. Tentunya merubah tatanan nilai-nilai bangsa yang lebih
baik, dan juga menjadi pemuda yang aktif dan kreatif. Menjadikan contoh bagi
generasi pemuda yang baik bagi bangsanya. Ikut serta membangun tatanan negara
yang semakin maju, supaya tidak kalah dengan negara yang lainnya. Sebagai
pemuda yang baik kita harus mencontohkan perilaku yang baik, tata krama yang
baik dan juga sopan santun terhadap lawan biacaranya.
Pesan untuk generasi selanjutnya,
supaya Negara Indonesia bisa selalu rukun. Bagi para pemuda supaya tidak terjadi
adanya aksi anarkis yang biasa terlihat antar sesama sekolah maupun antar
wilayah. Jangan saling adanya bentrok lagi. Kita harus rukun karena negara kita
identik dengan persatuan yang aman dan tentram seperti sedia kala.
Langganan:
Postingan (Atom)